Untuk memudahkan menemukan artikel yang anda cari, silahkan gunakan Search Box berikut:

Saturday, September 4, 2010

Pola Makan Tepat Saat Puasa

Aktivitas pada bulan puasa yang tetap padat, membuat tubuh harus mendapatkan energi ekstra agar tetap bugar dan bersemangat hingga berbuka. Salah satu penunjangnya adalah mengatur pola makan tepat.

Menurut Prof Dr Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), fungsi puasa sangat penting bagi tubuh.

“Puasa merupakan terapi penyakit fisik dan psikis. Dari sudut pandang fisik, puasa bermanfaat meningkatkan daya serap makanan, meremajakan sel-sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, mengendalikan kadar asam basa di dalam tubuh, dan membuat otak lebih cerdas,” katanya saat menjadi pembicara dalam acara “Soyjoy Silaturahmi dan Berbuka Puasa” di Jakarta, belum lama ini.

Namun, lanjut dia, banyak orang yang beranggapan bahwa Ramadan merupakan bulan yang istimewa sehingga makanan yang dikonsumsi dibedakan dengan hari-hari biasa. Bahkan, porsinya diperbanyak karena “kalap dan balas dendam”. Yang terjadi, pada akhir bulan suci ini, berat badan pun makin meningkat secara drastis.

“Padahal, saat bulan puasa seharusnya porsi dan jenis makanannya sama saja seperti biasanya,” tutur Made.

Made mengungkapkan, pola strategi makan yang baik pada bulan puasa dibagi menjadi empat bagian. Saat berbuka, utamakan makanan dan minuman manis dan mengandung karbohidrat sederhana semisal kurma, teh manis, atau jus. Hal ini karena bahan pangan tersebut mudah diserap tubuh dan tidak mengagetkan lambung. Usahakan menghindari mengonsumsi makanan berat saat mulai berbuka puasa. Selanjutnya, 30 menit setelah berbuka konsumsilah makanan lengkap dengan karbohidrat kompleks.

Sebelum tidur, Anda dapat kembali mengonsumsi makanan berkarbohidrat, namun hindari serat dan protein tinggi. Bentuk makanannya bisa berupa camilan. Dan ketika sahur, konsumsilah makanan lengkap dengan karbohidrat kompleks dan banyak serat.

“Pada waktu sahur, distribusi gizi yang diperlukan adalah 40–45 persen dari kebutuhan energi harian,” tuturnya.

Saat sahur, Anda juga boleh menambah pembangkit stamina tubuh dengan mengonsumsi makanan suplemen seperti vitamin, mineral, atau antioksidan. Agar kuat bertahan puasa hingga sore hari, dia menyarankan agar mengonsumsi makanan dengan nilai glycemic index (GI) yang rendah.

Berdasarkan hasil penelitian Made, makanan dengan GI rendah dapat mempertahankan perut kenyang lebih lama. Hal ini karena proses pelepasan karbohidratnya berlangsung secara perlahan-lahan dan bertahap sehingga puncak atau fluktuasi kadar gula darah akan rendah. Ini baik bagi penderita diabetes yang perlu menjaga kestabilan kadar gula darah.

Bahan makanan ini juga bagus untuk membantu menurunkan berat badan, meningkatkan ketahanan fisik, dan memperbaiki sensitivitas insulin dalam tubuh untuk mencegah diabetes.

GI itu sendiri adalah laju kenaikan gula darah pada skala 0–100 setelah mengonsumsi pangan berkarbohidrat. Diketahui, karbohidrat yang mudah dicerna menghasilkan GI tinggi, sehingga kenaikan glukosa darah cepat dan tinggi. Adapun karbohidrat yang lambat dicerna menghasilkan GI rendah, sehingga kenaikan glukosa darah lambat dan rendah. Beberapa contoh makanan dengan GI rendah adalah buah ceri, apel, kentang rebus, dan kedelai. Selain itu, bahan pangan seperti beras parboil, kentang rebus, susu full krim dan susu skim, spageti, makaroni, dan cokelat batangan juga termasuk kelompok makanan dengan GI rendah.

“Setiap kelompok pangan memiliki kategori GI tersendiri, contohnya pada buah apel dan ceri, tergolong pangan dengan GI rendah, kemudian pisang dan mangga tergolong dalam pangan dengan GI sedang, sementara melon adalah pangan dengan kategori GI tinggi dan tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi orang dengan kandungan gula darah tinggi,” ujarnya.

Dindin Suzaridian, Product Marketing Manager Soyjoy, mengatakan bahwa pihaknya selalu terus berupaya mewujudkan komitmen dalam mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan menginformasikan secara luas arti pentingnya makanan dengan GI rendah.

“Salah satu wujud komitmen Soyjoy juga untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat adalah dengan menginformasikan makanan apa saja yang baik dan aman dikonsumsi saat bulan puasa,” ujarnya.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

No comments:

Post a Comment