Untuk memudahkan menemukan artikel yang anda cari, silahkan gunakan Search Box berikut:

Tuesday, September 29, 2009

Puasa Nyaman Tanpa Sariawan

Selama satu bulan penuh umat muslim menjalankan ibadah puasa. Selama berpuasa, tubuh mengalami kekurangan cairan. Kalau sudah begitu, banyak "masalah" yang bisa muncul, antara lain, tenggorokan kering dan bibir pecah-pecah.

Menurut dr Hendarto N, MARS, SpPD, dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, sariawan adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa bercak putih agak kekuningan dengan permukaan yang agak cekung. Bercak itu dapat menyerang lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut.

"Sebetulnya sariawan ini tak berbahaya. Hanya saja memang cukup mengganggu," ungkapnya.

Penyebab dan Gejala. Banyak hal yang dapat menjadi pencetus terjadinya sariawan, seperti luka karena tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C, zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut, dan kondisi yang kurang sehat.

Dari beberapa faktor pencetus yang ada, biasanya penyebab sariawan lebih identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi robek, yang akhirnya menyebabkan sariawan.

"Umumnya sariawan itu ditandai dengan rasa nyeri, sehingga sulit untuk menelan makanan. Bahkan, jika sariawan itu semakin besar, akan membuat kita menjadi demam," ungkapnya.

Faktor psikologis, seperti emosi dan stres, juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya sariawan.

Sariawan yang menyerang di daerah sekitar mulut ini juga terdiri dari berbagai macam. Pertama, sariawan tipe minor, yaitu sariawan yang diameternya kurang dari 10 mm dan dapat sembuh dalam jangka waktu kurang dari 10 hari.

Kedua, sariawan yang diameternya lebih besar dari tipe minor dan proses penyembuhannya memakan waktu lebih dari tiga bulan. Terakhir, sariawan tipe herpetiform, yaitu sariawan yang bentuknya berupa bintil-bintil kecil yang banyak, seperti luka pada penyakit herpes yang tersebar di dalam mulut.

"Gangguan sariawan ini dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan," sambungnya.

Pengobatan

Sariawan ukanlah penyakit yang berbahaya. Juga bukan penyakit yang mudah diobati. Selama penyebab utamanya belum dihilangkan, sariawan akan terus menyerang. Bisa dalam jangka waktu harian, mingguan, bahkan tahunan.

"Sariawan sebenarnya dapat hilang secara alami tanpa bantuan obat-obatan, seiring bergantinya sel-sel kulit yang mati dan tidak diperlukan oleh tubuh. Biasanya dalam 2 minggu juga udah bisa sembuh," katanya.

Selama bulan puasa, biasanya sariawan mudah timbul karena kurangnya cairan dalam tubuh. Menurut dr Hendarto, untuk menghindari timbulnya sariawan selama bulan puasa, orang dianjurkan untuk minum lebih banyak air putih pada waktu sahur. Selain itu, obat-obatan untuk mengobati sariawan juga dapat digunakan asal sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

"Sekarang ini kan banyak larutan. Itu juga bisa," sambungnya.

Ada pula obat yang secara khusus digunakan untuk mengobati sariawan, seperti obat oles, obat tetes, obat suntik atau pun dalam bentuk tablet dan kapsul.

"Nantinya kalau pencernaan sudah mambaik dan bekerja seperti biasanya, metabolisme tubuh pun akan menjadi lancar dan secara otomatis sariawan yang merupakan sel-sel kulit yang terluka akan hilang dari tubuh dan akan menjadi jaringan sel kulit baru yang menggantikan posisi sebelumnya," terangnya.

Bagi mereka yang menderita sariawan karena faktor strtes, ada baiknya mengatasi stres terlebih dahulu.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

No comments:

Post a Comment