Untuk memudahkan menemukan artikel yang anda cari, silahkan gunakan Search Box berikut:

Tuesday, September 9, 2008

Ramadan, Penderita Maag Dapat Berpuasa

Bagi penderita maag, puasa adalah tantangan berat. Tidak boleh makan dan minum, padahal mereka tak boleh telat makan dan minum. Kalau telat, perut mereka mulai perih dan mual. Tapi selama Ramadan ini, para penderita maag tetap bisa berpuasa.

Maag, dalam ilmu kedokteran, biasa disebut dengan dispepsi. Maag adalah rasa tidak nyaman di perut bagian atas yang dapat menimbulkan rasa sakit. Biasanya, sakit terasa pada ulu hati dan disertai dengan perut kembung, mudah kenyang, perih, bahkan sampai timbul rasa mual. Gangguan tersebut menyerang lambung akibat tidak terkontrolnya produksi asam lambung. Asam lambung naik sampai ke ulu hati sehingga ulu hati akan ikut terasa asam. Maag dapat menyerang setiap orang dan pada segala usia. Pada keadaan yang cukup parah, dispepsi dapat menimbulkan pendarahan pada lambung. Penderita akan muntah darah apabila pendarahan tersebut tidak dihentikan.

Menurut dr Putri Wahyuni SpD dari RS Tebet, penyakit maag terjadi karena dua hal. Pertama, karena adanya gangguan dispepsi fungsional. Di sini biasanya tidak ada kerusakan pada lapisan lambung. Kedua, karena adanya gangguan dispepsi organik. Dispepsi organik bisa berupa peradangan kerongkongan, tukak lambung, usus dua belas jari dan saluran pencernaan atas.

Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa pola makan tidak teratur dapat menimbulkan sakit maag. Awalnya, muncul rasa perih dan mual. Hal itu terjadi karena lambung sedang memproduksi asam lambung. Karena untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur, lambung memproduksi asam. Bahkan pada saat tidur pun lambung tetap memproduksi asam meski tidak ada makanan yang harus dicerna," terang dr Putri Wahyuni.

Asam lambung sangat dibutuhkan untuk mencerna makanan. Asam lambung juga sangat dibutuhkan oleh tubuh, tentunya dalam jumlah yang seimbang. Tetapi jika asam lambung diproduksi secara berlebihan, justru menimbulkan penyakit. Dengan kata lain, jadwal makan yang tidak teratur dapat membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Bila hal itu terjadi secara terus menerus, asam yang berlebihan akan mengiritasi dinding mukosa lambung.

Selain dari pola makan yang kurang teratur, maag juga bisa disebabkan oleh stres. Sistem syaraf di otak berhubungan langsung dengan lambung. Dan stres dapat menyebabkan terjadinya perubahan hormonal dalam tubuh.

Bagi penderita maag, puasa mungkin merupakan suatu ancaman yang harus dihindari. Banyak dari mereka yang ragu untuk menjalankan ibadah puasa. Pada dasarnya, mereka yang mengalami gangguan dispepsi fungsional bisa menjalankan ibadah puasa, tapi dengan meminum obat yang dapat menekan asam lambung.

Lalu penderita dispepsia organik? Orang yang menderita dispepsia organik tetap bisa menjalankan ibadah puasa. Hanya saja, harus lebih dahulu diketahui dispepsia organik apa yang sedang dialaminya. Jika yang terkena hanya tukak lambung, penderita tetap bisa berpuasa. Tapi jika sudah muntah darah, sebaiknya jangan dipaksakan.

Pada awal berpuasa, orang yang tidak mempunyai penyakit maag merasa bahwa perutnya kembung, perih atau sedikit melilit. Keadaan seperti ini termasuk proses adaptasi bagi lambung terhadap perubahan pola makan. Biasanya, memasuki akhir minggu pertama gangguan ini akan hilang dengan sendirinya karena tubuh sudah bisa menyesuaikan diri.

Untuk mengatasi risiko yang lebih parah, hindari makanan dan minuman yang dapat merangsang asam lambung, seperti makanan pedas, asam, kopi, dan minuman beralkohol. Selama berpuasa, ikuti pola makan sesuai ketentuan, misalnya pada saat sahur, tidak terlalu kenyang, tapi harus mengandung cukup karbohidrat dan lauk pauk. Pada saat berbuka puasa, yang pertama kali masuk ke perut adalah makanan ringan atau cairan seperti teh manis panas atau sepotong kue. Baru setelah salat magrib makan nasi dengan lauk pauk secukupnya, disertai buah-buahan yang tidak asam.

Maag sebetulnya bisa disembuhkan, asal si penderita mau mengubah pola hidup dan rajin berkonsultasi dengan dokter. Penderita dispepsia fungsional dapat disembuhkan bila penderita menerapkan pola makan dan tidur yang teratur, tidak stres atau tidak berpikir keras dalam waktu yang panjang.

Sementara untuk meredakan rasa sakit, penderita dapat mengkonsumsi obat sakit maag yang mengandung antasida untuk menetralisir lambung.


Sumber: Genie

No comments:

Post a Comment